Selasa, 24 April 2012
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan.
‘’Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, ‘’ (Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HRTurmidzi).
Dalam kedua hadis itu tercantum kata ‘’Khurasan’’. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Sejarah peradaban Islam mencatat Khurasan dengan tinta emas. Betapa tidak. Khurasan merupakan wilayah yang terbilang amat penting dalam sejarah peradaban Islam. Jauh sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya telah menyebut-nyebut nama Khurasan.
Letak geografis Khurasan sangat strategis dan banyak diincar para penguasa dari zaman ke zaman. Pada awalnya, Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas membentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).
Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama provinsi di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas provinsi itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran berbatasan dengan Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Persia, Khurasan berarti ‘Tanah Matahari Terbit.’
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
Pada abad ke-1 M, wilayah timur Khurasan Raya ditaklukan Dinasti Khusan. Dinasti itu menyebarkan agama dan kebudayaan Budha. Tak heran, bila kemudian di kawasan Afghanistan banyak berdiri kuil. Jika wilayah timur dikuasai Dinasti Khusan, wilayah barat berada dalam genggaman Dinasti Sasanid yang menganut ajaran zoroaster yang menyembah api.
***
Khurasan memasuki babak baru ketika pasukan tentara Islam berhasil menaklukkan wilayah itu. Islam mulai menancapkan benderanya di Khurasan pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan.
Dari Isfahan, pasukan Islam bergerak melalui dua rute yakni Rayy dan Nishapur. Untuk menguasai wilayah Khurasan, pasukan umat Islam disambut dengan perlawanan yang amat sengit dari Kaisar Persia bernama Yazdjurd. Satu demi satu tempat di Khurasan berhasil dikuasai pasukan tentara Islam. Kaisar Yazdjurd yang terdesak dari wilayah Khurasan akhirnya melarikan diri ke Oxus.
Setelah Khurasan berhasil dikuasai, Umar memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan konsolidasi di wilayah itu. Khalifah tak mengizinkan pasukan tentara Muslim untuk menyeberang ke Oxus. Umar lebih menyarankan tentara Islam melakukan ekspansi ke Transoxiana.
Sepeninggal Umar, pemberontakan terjadi di Khurasan. Wilayah itu menyatakan melepaskan diri dari otoritas Muslim. Kaisar Yazdjurd menjadikan Merv sebagai pusat kekuasaan. Namun, sebelum Yadzjurd berhadapan lagi dengan pasukan tentara Muslim yang akan merebut kembali Khurasan, dia dibunuh oleh pendukungnya yang tak loyal.
Khalifah Utsman bin Affan yang menggantikan Umar tak bisa menerima pemberontakan yang terjadi di Khurasan. Khalifah ketiga itu lalu memerintahkan Abdullah bin Amir Gubernur Jenderal Basra untuk kembali merebut Khurasan. Dengan jumlah pasukan yang besar, umat Islam mampu merebut kembali Khurasan.
Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, Khurasan merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Damaskus. Penduduk dan pemuka Khurasan turut serta membantu Dinasti Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah. Salah satu pemimpin Khurasan yang turut mendukung gerakan anti- Umayyah itu adalah Abu Muslim Khorasani antara tahun 747 M hingga 750 M.
***
Setelah Dinasti Abbasiyah berkuasa, Abu Muslim justru ditangkap dan dihukum oleh Khalifah Al-Mansur. Sejak itu, gerakan kemerdekaan untuk lepas dari kekuasaan Arab mulai menggema di Khurasan. Pemimpin gerakan kemerdekaan Khurasan dari Dinasti Abbasiyah itu adalah Tahir Phosanji pada tahun 821.
Ketika kekuatan Abbasiyah mulai melemah, lalu berdirilah dinasti-dinasti kecil yang menguasai Khurasan. Dinasti yang pertama muncul di Khurasan adalah Dinasti Saffariyah (861 M - 1003 M). Setelah itu, Khurasan silih berganti jatuh dari satu dinasti ke dinasti Iran yang lainnya. Setelah kekuasaan Saffariyah melemah, Khurasan berada dalam genggaman Dinasti Iran lainnya, yakni Samanid.
Setelah itu, Khurasan menjadi wilayah kekuasaan orang Turki di bawah Dinasti Ghaznavids pada akhir abad ke-10 M. Seabad kemudian, Khurasan menjadi wilayah kerajaan Seljuk. Pada abad ke-13 M, bangsa Mongol melakukan invasi dengan menghancurkan bangunan serta membunuhi penduduk di wilayah Khurasan.
Pada abad ke-14 M hingga 15 M, Khurasan menjadi wilayah kekuasaan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lenk. Khurasan berkembang amat pesat pada saat dikuasai Dinasti Ghaznavids, Ghazni dan Timurid. Pada periode itu Khuran menggeliat menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Tak heran, jika pada masa itu lahir dan muncul ilmuwan, sarjana serta penyair Persia terkemuka.
Sederet literatur Persia bernilai tinggi ditulis pada era itu. Nishapur, Herat, Ghazni dan Merv kota-kota penting di Khurasan menjadi pusat berkembangnya kebudayaan. Memasuki abad ke-16 M hingga 18, Khurasan berada dalam kekuasaan Dinasti Moghul. Di setiap periode, Khurasan selalu menjadi tempat yang penting.
Bangunan-bangunan bersejarah yang kini masih berdiri kokoh di Khurasan menjadi saksi kejayaan Khurasan di era kekhalifahan. Selain itu, naskahnaskah penting lainnya yang masih tersimpan dengan baik membuktikan bahwa Khurasan merupakan tempat yang penting bagi pengembangan ajaran Islam.
Senin, 23 April 2012
Bayi Terlahir dengan Enam Kaki
Oleh Kim Hookem-Smith
Seorang bayi laki-laki yang baru lahir berjuang bertahan hidup di Pakistan setelah terlahir dengan kondisi memiliki anggota tubuh tambahan.
Bayi ini diduga adalah satu dari sepasang kembar parasit. Ia memiliki bagian tubuh kembarannya yang tidak berkembang sempurna.
Para dokter kini sedang mengawasi kesehatan sang bayi yang kini dipindah ke Karachi untuk menjalani perawatan. Mereka sedang mempertimbangkan untuk meminta bantuan pihak asing untuk operasi menghilangkan bagian tubuh tambahan sang bayi.
Ayah bayi tersebut, Imran Shaikh sudah meminta bantuan dana untuk perawatan anak laki-lakinya. Ibu sang bayi sedang memulihkan diri dari operasi caesar di rumah keluarga mereka di Sukkur, sekitar 450 km dari Karachi, Pakistan.
"Mengoperasi bayi dengan kondisi seperti ini bukanlah tugas mudah, harus ada penilaian menyeluruh akan apa yang harus dilakukan," kata Dr Jamal Razza dari Institut Nasional Kesehatan Anak di Karachi. "Kami harus mengetahui apakah bayi ini memimiliki semua anggota tubuh kembarannya atau anggota tubuhnya sendiri. Kami juga harus menentukan seberapa banyak organ dalam yang sudah berkembang dan ini bisa merumitkan masalah dan menurunkan kans bayi ini untuk hidup."
Peluang kondisi ini bisa terjadi kurang dari satu dalam sejuta
Sabtu, 21 April 2012
Liputan6.com, Kolombo: Seekor ayam betina di Sri Lanka beranak dan tidak seperti biasanya bertelur serta mengeram untuk kemudian telurnya menetas. Pemilik ayam yang tinggal di kawasan pegunungan Sri Lanka, Ranjith Ekanayake mengatakan bahwa dari enam ayamnya, satu ekor di antaranya tidak mengeram telur. Ekanayake kemudian terkejut ketika ayam itu mengeluarkan anak dalam bentuk utuh tanpa telur. Anak ayam itu tumbuh sehat namun induknya mati.
Pejabat peternakan pemerintah Sri Lanka mengatakan ia tidak pernah mendengar kejadian seperti itu sebelumnya. Koran-koran setempat menerbitkan gambar pejabat peternakan itu yang sedang memeriksa kotoran induk ayam. Ia mengatakan telur ayam berkembang dalam sistem reproduksi ayam betina itu.
Di dalam sistem reproduksi induk ayam, telur tersebut mengalami inkubasi selama 21 hari dan menetas sebelum keluar dari induknya. Namun ayam betina itu mati karena pendarahan internal. Surat kabar Daily Mirror, Sri Lanka, dalam judul berita utamanya menyebutkan, "Ayam yang keluar lebih dahulu, bukan telur.
Minggu, 13 Juni 2010
Enggan masuk syurga
Suatu hari, ketika Rosululloh berkumpul dengan para sahabatnya, tiba-tiba beliau berkata, “Setiap umatku pasti masuk surga kecuali yang enggan! “. Mendengar statemen nabi, salah satu diatara mereka memberanikan diri bertanya, “Siapakah yang enggan masuk surga itu ya Rosul?” Rosululloh menjawab, “ Barang siapa yang taat kepadaku akan masuk syurga, dan barang siapa yang durhaka kepadaku, sungguh dia telah enggan masuk ke dalam syurga “.Ungkapan ini (siapa yang durhaka kepada ku sungguh dia telah enggan ) menunjukkan betapa cinta Rosulullah kepada kita. Nabi tidak tega umatnya masuk neraka walaupun hanya satu orang saja. Kalau bicara sebab akibat barang kali nabi akan bersabda barang siapa taat kepadaku maka akan masuk surga dan barang siapa durhaka kepadaku maka akan masuk neraka. Tetapi tidak demikian nabi justru bersabda barang siapa durhaka kepadaku maka dialah orang yang enggan ( karena nabi tidak mau umatnya masuk neraka).
Siapa orang yang taat kepada Rosululloh? Mereka adalah orang-orang yang mau menghidupkan sunah Rosul. Baik dari segi performance ( shuroh) seperti memelihara jenggot. Yang kedua akhlaq ( shiroh ) dan yang ke tiga risau dan fikir nabi ( sariroh )
Nah, kini pertanyaannya apakah kita sudah termasuk orang yang ta’at kepada Rosululloh? Menghidupkan sunah nabi dalam keseharian kita. Jawabnya ada pada diri kita masing-masing.
Celaka di bulan Ramadhan
Celaka ! Bulan Ramadhan
Dosa tak di ampuni
Malam itu suasana kota madinah cukup sepi. Umat islam baru saja menunaikan sholat tarawih di masjid nabawi. Mereka tidak buru-buru pulang ke rumah. Seperti biasa, mereka membuat khalaqoh ( duduk melingkar) kecil di berbagai sudut masjid. Ada yang mudzakaroh ( diskusi agama ) dengan mengambil tempat di pojok. Ada yang tadarrus ( baca al-qur’an ) dekat mihrab. Dan ada pula yang asyik muthola’ah ( mengkaji kitab ).
Rosululloh saat itu berada di depan mihrob pengimaman. Suasana malam itu benar-benar tenang dan damai. Namun, tiba-tiba Rosululloh memanggil para sahabatnya, “ Mendekatlah ke mimbar sahabat-sahabatku !”. Mendengar perintah Rosululloh, para sahabat yang berpencar di berbagai sudut mendekati mihrob dimana Rosululloh berdiri. Begitu mereka sampai di depan mihrob, Rosul melangkahkan kaki kanannya ke anak tangga mimbar yang pertama seraya mengangkat ke dua tangannya dan berucap, “ Amin “. Tidak lama kemudian Kekasih Allah itu melangkahkan kaki sebelah kiri seraya mengangkat ke dua tanggannya kembali dan berkata, “ Amin”. Dan belum sampai hitungan menit, Rosululloh kembali menginjakkan kaki kanannya ke anak tangga mimbar yang ke tiga sembari mengangkat tangannya dan dari bibir mungilnya kembali terucap, “ Amin”.
Melihat hal itu, para sahabat yang hadir di masjid nabawi heran, tetapi tidak sepatah katapun keluar dari bibir mereka. Semua diam dan membisu. Tidak seorangpun berani mengeluarkan suara, namun mata mereka satu dengan yang lain saling berpandangan. Seolah-olah bertanya apa sebenarnya maksud dan tujuan Rosulullah melakukan hal itu. Manakala Rosulullah turun dari mimbar, salah seorang sahabat nabi yang terkenal pemberani, yaitu ka’ab bin khujroh memberanikan diri mengajukan satu pertanyaan, “ Ya Rosul sungguh malam ini kami mendengar sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya ! “.
Seperti biasa, setiap kali mendapat pertanyaan dari para sahabatnya, Rosululloh tersenyum. Dengan penuh kearifan, Rosululloh menjawab,
“ Ketahuilah sahabatku-sahabatku, baru saja sahabat karibku Jibril alaihissalam menghampiriku seraya memanjatkan doa. Ketika aku melangkahkan kakiku yang pertama ke anak tangga mimbar, Jibril berdoa, “ Celakalah orang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, tetapi dosa-dosanya tidak di ampuni oleh Allah subchanahu wa ta’ala “. Saat itu aku jawab Amin. Kemudian ketika Aku melangkahkan kaki kiri ke tangga berikutnya, malaikat jibril berdoa lagi, “ Celakalah orang mendengar namamu di sebut disisinya, namun dia tidak mau membaca sholawat untukdirimu “. Pada saat itu akupun menengadahkan wajahnya ke atas sambil mengangkat kedua tangan seraya menjawab Amin. Dan akhirnya ketika aku menginjakkan kaki ke tangga berikutnya, Jibril berdoa “. Pada saat itu akupun menjawab Amin.
Dosa tak di ampuni
Malam itu suasana kota madinah cukup sepi. Umat islam baru saja menunaikan sholat tarawih di masjid nabawi. Mereka tidak buru-buru pulang ke rumah. Seperti biasa, mereka membuat khalaqoh ( duduk melingkar) kecil di berbagai sudut masjid. Ada yang mudzakaroh ( diskusi agama ) dengan mengambil tempat di pojok. Ada yang tadarrus ( baca al-qur’an ) dekat mihrab. Dan ada pula yang asyik muthola’ah ( mengkaji kitab ).
Rosululloh saat itu berada di depan mihrob pengimaman. Suasana malam itu benar-benar tenang dan damai. Namun, tiba-tiba Rosululloh memanggil para sahabatnya, “ Mendekatlah ke mimbar sahabat-sahabatku !”. Mendengar perintah Rosululloh, para sahabat yang berpencar di berbagai sudut mendekati mihrob dimana Rosululloh berdiri. Begitu mereka sampai di depan mihrob, Rosul melangkahkan kaki kanannya ke anak tangga mimbar yang pertama seraya mengangkat ke dua tangannya dan berucap, “ Amin “. Tidak lama kemudian Kekasih Allah itu melangkahkan kaki sebelah kiri seraya mengangkat ke dua tanggannya kembali dan berkata, “ Amin”. Dan belum sampai hitungan menit, Rosululloh kembali menginjakkan kaki kanannya ke anak tangga mimbar yang ke tiga sembari mengangkat tangannya dan dari bibir mungilnya kembali terucap, “ Amin”.
Melihat hal itu, para sahabat yang hadir di masjid nabawi heran, tetapi tidak sepatah katapun keluar dari bibir mereka. Semua diam dan membisu. Tidak seorangpun berani mengeluarkan suara, namun mata mereka satu dengan yang lain saling berpandangan. Seolah-olah bertanya apa sebenarnya maksud dan tujuan Rosulullah melakukan hal itu. Manakala Rosulullah turun dari mimbar, salah seorang sahabat nabi yang terkenal pemberani, yaitu ka’ab bin khujroh memberanikan diri mengajukan satu pertanyaan, “ Ya Rosul sungguh malam ini kami mendengar sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya ! “.
Seperti biasa, setiap kali mendapat pertanyaan dari para sahabatnya, Rosululloh tersenyum. Dengan penuh kearifan, Rosululloh menjawab,
“ Ketahuilah sahabatku-sahabatku, baru saja sahabat karibku Jibril alaihissalam menghampiriku seraya memanjatkan doa. Ketika aku melangkahkan kakiku yang pertama ke anak tangga mimbar, Jibril berdoa, “ Celakalah orang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, tetapi dosa-dosanya tidak di ampuni oleh Allah subchanahu wa ta’ala “. Saat itu aku jawab Amin. Kemudian ketika Aku melangkahkan kaki kiri ke tangga berikutnya, malaikat jibril berdoa lagi, “ Celakalah orang mendengar namamu di sebut disisinya, namun dia tidak mau membaca sholawat untukdirimu “. Pada saat itu akupun menengadahkan wajahnya ke atas sambil mengangkat kedua tangan seraya menjawab Amin. Dan akhirnya ketika aku menginjakkan kaki ke tangga berikutnya, Jibril berdoa “. Pada saat itu akupun menjawab Amin.
Sabtu, 13 Juni 2009
AA GIM
Aa panggilan akrabnya. Walaupun dia ulama' yang sukses dan populer, tetapi sangat rendah hati. Hal ini bisa dilihat dari panggilannya. Disaat
banyak ulama' yang bangga disebut kyai, ustadz atau ajengan, tetapi beliau selalu menghimbau kepada jama'ahnya untuk menyebut dirinya dengan panggilan Aa.
Dan saat ini beliau sedang di uji oleh Allah SWT. dengan berbagai opini dan komentar yang sengaja di desain oleh musuh-musuh islam setelah beliau berpoligami. Aa..sabar ya!
banyak ulama' yang bangga disebut kyai, ustadz atau ajengan, tetapi beliau selalu menghimbau kepada jama'ahnya untuk menyebut dirinya dengan panggilan Aa.
Dan saat ini beliau sedang di uji oleh Allah SWT. dengan berbagai opini dan komentar yang sengaja di desain oleh musuh-musuh islam setelah beliau berpoligami. Aa..sabar ya!
SANG PRESIDEN
Namanya B.J.Habibi. Nama yang sangat kental nuansa islamnya. Dan ternyata dalam kehidupan sehari-hari beliau juga sangat lekat dengan nuansa reliji sehingga ketika beliau berkuasa sangat di takuti oleh negara adi kuasa.
Konon, mantan presiden yang tidak lama berkuasa itu selalu membiasakan puasa senen, sholat tahajjud dan yang lebih spektakuler, di sela-sela kesibukannya beliau masih menyempatkan diri untuk tadarrus Al-qur'an.
Belaiu yang demikian sibuk saja ada waktu membaca Al-qur'an, kenapa kita tidak?
Konon, mantan presiden yang tidak lama berkuasa itu selalu membiasakan puasa senen, sholat tahajjud dan yang lebih spektakuler, di sela-sela kesibukannya beliau masih menyempatkan diri untuk tadarrus Al-qur'an.
Belaiu yang demikian sibuk saja ada waktu membaca Al-qur'an, kenapa kita tidak?
Sabtu, 06 Juni 2009
MEMBACA
KESEPIAN
Ada saat-saat dimana seseorang merasa sendiri. Ironisnya dia merasa kesepian ditengah keramaian orang. Yang lebih mengherangkan perasaan "sendiri" ini menghinggapi para publik figur yang selama ini lincah bermain ditengah keramaian massa. Ada yang salah?
Yang salah tentu bukan bunda yang mengandung atau ayah nya yang mendidik dia. Namun berpulang kepada pribadinya. Some thing wrong kata orang bijak. Tentu ada kesalahan atau kelainan pada dirinya.
Tugas orang-orang terdekatnyalah yang mebantu dia untuk bisa keluar dari kelainannya.
Yang salah tentu bukan bunda yang mengandung atau ayah nya yang mendidik dia. Namun berpulang kepada pribadinya. Some thing wrong kata orang bijak. Tentu ada kesalahan atau kelainan pada dirinya.
Tugas orang-orang terdekatnyalah yang mebantu dia untuk bisa keluar dari kelainannya.
PONDOK PESANTREN
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan non formal yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Yang menarik dari lembaga ini adalah walau methode proses belajar-mengajarnya sangat sederhana di tambah fasilitas yang nampak seadanya, tapi out put lulusan pesantren tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan salah satu mantan presiden indonesia adalah alumni pesantren.
REMAJA MASJID
Masa Remaja adalah masa yang penuh pencaroba.
Akan sangat beruntung bilamana masa remaja digunakan untuk hal-hal yang positif. Ada fenomena menarik yang patut dicermati bahwa ada kecenderungan remaja kota saat ini mulai ada gairah beragama. Hal ini sangat kontras manakala kita lihat kehidupan remaja "non kota" saat ini yang cenderung kaget menghadapi arus globalisasi yang semakin tidak terbendung. Ada pendapat?
Akan sangat beruntung bilamana masa remaja digunakan untuk hal-hal yang positif. Ada fenomena menarik yang patut dicermati bahwa ada kecenderungan remaja kota saat ini mulai ada gairah beragama. Hal ini sangat kontras manakala kita lihat kehidupan remaja "non kota" saat ini yang cenderung kaget menghadapi arus globalisasi yang semakin tidak terbendung. Ada pendapat?
ZIARAH KUBUR
Fenomena ziarah kubur begitu menarik untuk dicermati karena sudah masuk kedalam area khilafiyah atau perbedaan pendapat. Dimana sebagian besar ulama' memandang positif tradisi ziarah kubur dan disisi lain ada ulama' yang berfatwa bahwa ziarah kubur itu tidak di anjurkan dalam islam karena khawatir terjerumus ke dalam kemusrikan. Tapi bagaimanapun tentunya berpulang pada niat awal. Kalau ziarah sekedar
mahabbah atas perjuangan seorang tokoh dan sebagai sarana untuk mengingat mati, hal itu sah-sah saja, namun apabila sudah sampai pada pengkultusan akan sangat berbahaya. Betul?
mahabbah atas perjuangan seorang tokoh dan sebagai sarana untuk mengingat mati, hal itu sah-sah saja, namun apabila sudah sampai pada pengkultusan akan sangat berbahaya. Betul?
ZIARAH KUBUR
Ziarah kubur menjadi perbincangan yang menarik karena hal ini sudah masuk ke area khilafiyah atau perdebatan dari sisi hukum.
Minggu, 31 Mei 2009
INDAHNYA SEBUAH PERSAHABATAN
INDAHNYA SEBUAH PERSAHABATAN!
Bersahabat ternyata tidak mengenal usia, etnis, bangsa, profesi atau apa
pun namanya. Siapa bisa bergaul dengan siapa! Allah sendiri memerintah
kan kita untuk saling "TA'RRUF" agar satu dengan yang lain saling kenal,
bersahabat dan bersaudara sehingga melahirkan ukhuwwah basyariyyah,
ukhuwwah wathaniyyah dan ukhuwwah islamiyah.
Kalo memang bisa bersatu, kenapa tidak?
Bersahabat ternyata tidak mengenal usia, etnis, bangsa, profesi atau apa
pun namanya. Siapa bisa bergaul dengan siapa! Allah sendiri memerintah
kan kita untuk saling "TA'RRUF" agar satu dengan yang lain saling kenal,
bersahabat dan bersaudara sehingga melahirkan ukhuwwah basyariyyah,
ukhuwwah wathaniyyah dan ukhuwwah islamiyah.
Kalo memang bisa bersatu, kenapa tidak?
Ustadz " BERDASI"
Sekitar dekade thn 30 an ada ulama yang mengharamkan ummat islam
memakai dasi dengan analogi bahwa dasi merupakan salah satu asesoris pakaian orang belanda yang nota bene kalangan "minhum" atau non muslim. Ulama saat itu mengambil satu kaidah yang berbunyi
" MAN TASYABBAHA BI QOUMIN WAHUWA MINHUM"
artinya barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk
golongan tersebut. Dengan analogi seperti itu maka bila ada orang islam memakai dasi, bisa dikategorikan masuk ke dalam golongan
" orang-orang berdasi". Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya ilmu pengetahuan serta semakin maju tekhnologi, alhamdullilah paradigma tentang haramnya dasi mengalami pergeseran.
Bahkan ulama-ulama besar sekelas KH.Wahid Hasyim pengasuh
pondok pesantren tebu ireng sekaligus menteri agama pertama di indonesia, tidak malu-malu memakai dasi pada saat pemerintahan Presiden Soekarno. Fenomena Ulama-santri berdasi, saat ini tidak lagi menjadi sebuah perdebatan yang menarik untuk di angkat ke permukaan. Bahkan di beberapa pondok pesantren modern seperti gontor,
ustadz dan santrinya di wajibkan memakai dasi pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Bagaimana dengan anda?
memakai dasi dengan analogi bahwa dasi merupakan salah satu asesoris pakaian orang belanda yang nota bene kalangan "minhum" atau non muslim. Ulama saat itu mengambil satu kaidah yang berbunyi
" MAN TASYABBAHA BI QOUMIN WAHUWA MINHUM"
artinya barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk
golongan tersebut. Dengan analogi seperti itu maka bila ada orang islam memakai dasi, bisa dikategorikan masuk ke dalam golongan
" orang-orang berdasi". Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya ilmu pengetahuan serta semakin maju tekhnologi, alhamdullilah paradigma tentang haramnya dasi mengalami pergeseran.
Bahkan ulama-ulama besar sekelas KH.Wahid Hasyim pengasuh
pondok pesantren tebu ireng sekaligus menteri agama pertama di indonesia, tidak malu-malu memakai dasi pada saat pemerintahan Presiden Soekarno. Fenomena Ulama-santri berdasi, saat ini tidak lagi menjadi sebuah perdebatan yang menarik untuk di angkat ke permukaan. Bahkan di beberapa pondok pesantren modern seperti gontor,
ustadz dan santrinya di wajibkan memakai dasi pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Bagaimana dengan anda?
SEBUAH PERSAHABATAN
Perpaduan Da'i dan Musisi adakalanya di butuhkan. Da'i berjuang lewat mimbar dan langsung menyentuh ke tengah-tengah ummat, sementara sang musisi berjuang lewat dunia seni. Tampak dalam gambar perpaduan dua dunia yang selama ini
di anggap kontradiksi, namun sebenarnya ada celah dimana dakwah dan seni bisa dikawinkan sehingga lahirlah "NADA DAN DAKWAH" . Sang Da'i dan musisi nampak berpose bersama dalam sebuah event. kebetulan mereka sama-sama pengurus
DPP MDI (Dewan Pimpinan Pusat Majlis Dakwah Islamiyah) yang berkantor di Jl. Neli Anggrek Jakarta barat. Mudah-mudahan perpaduan dua dunia ini bisa mengantarkan bangsa Indonesia
menjadi sebuah negeri yang di ilustrasikan dalam Al-qur'an, sebagai :
" BALDATUN THOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFFUR"
Amin ya Robbal Alamin.................................................................................................................!
di anggap kontradiksi, namun sebenarnya ada celah dimana dakwah dan seni bisa dikawinkan sehingga lahirlah "NADA DAN DAKWAH" . Sang Da'i dan musisi nampak berpose bersama dalam sebuah event. kebetulan mereka sama-sama pengurus
DPP MDI (Dewan Pimpinan Pusat Majlis Dakwah Islamiyah) yang berkantor di Jl. Neli Anggrek Jakarta barat. Mudah-mudahan perpaduan dua dunia ini bisa mengantarkan bangsa Indonesia
menjadi sebuah negeri yang di ilustrasikan dalam Al-qur'an, sebagai :
" BALDATUN THOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFFUR"
Amin ya Robbal Alamin.................................................................................................................!
Langganan:
Postingan (Atom)